Jika engkau pelindungku,
masih pantaskah dirimu menjadi demikian
jika aku masih ditemani oleh rasa takut?
Jika engkau penyayangku,
masih pantaskah dirimu menjadi demikian
jika aku masih ditemani oleh rasa kesepian?
Aku kerap menyebutkan namamu setiap
saat... terlebih ketika aku hilang arah.
Tapi entah mengapa aku hanya mendengar
gema suaraku sendiri,
bukan sahutanmu yg menandakan bahwa engkau
peduli akan panggilanku...
Dan ketika aku terjatuh dan lututku terluka parah, aku
menjerit memanggilmu.
Sedang engkau tidak bisa melangkah
kearahku.
Engkau tidak tau bahwa aku kesakitan tanpa
satupun alat untuk aku dapat mengobati luka itu.
Bahkan engkau tidak juga mencari tau, hal
apa yg membuatku menjeritkan namamu - sampai
aku telah mampu membalutkan perban diatas lukaku sendirian dan melangkahkan kaki tanpa siapapun...
Jika saat ini engkau seringkali tidak
menunjukkan keharusanmu mengulurkan tanganmu,
Masih pantaskah engkau memanggilku belahan
jiwa jika aku selalu melangkahkan kaki sendirian, mencari tongkat dan lilin yg
lain untuk membantuku berjalan dalam keadaan yg begitu sulit?
Comments
Post a Comment