Tentang rasa percayaku & pengkhianatannya.

24 jam yg lalu, saya masih berusaha menjadi kekasih setia. Kekasih terbaik.
Tapi beberapa jam kemudian, saya merasa menjadi sampah. Perempuan bodoh. Buta!
Selama ini saya tidak pernah memikirkan ttg pengkhianatan, ttg kebohongan.
Karena saya memberikan hampir seluruh rasa percaya saya kpd seorang lelaki baik yg dilahirkan ketika waktu Ashar.
Saya beri dia rasa percaya yg tak pernah saya khawatirkan, meskipun dia tidak pandai menjaga kedamaian hati saya.
Saya selalu berdoa yg terbaik untuknya.
Selalu memikirkan kebaikan yg ada di sekelilingnya ---- tanpa pernah curiga.
Tapi ternyata saya keliru.
Saya mendoakan lelaki yg sudah lebih dulu didoakan oleh perempuan lain.
Saya menggenggam erat tangan lelaki yg sudah lebih dulu digenggam oleh perempuan lain.
Dan saya menyayangi lelaki yg selama ini disayangi oleh perempuan lain.

Tuhan, saya mendoakan segala kebaikan baginya.
Lindungi dia dari duka sebesar ini.
Jangan gores hatinya dengan luka seperih ini.
Saya yakin betul bahwa dia lemah.
Saya percaya dia tak akan punya kekuatan.
Hatinya begitu rapuh --- karena dia butuh banyak pendamping yg siap menopangnya.
Jadikan dia pribadi yg kuat, Tuhan!
Agar dia tidak perlu melemahkan orang lain.
Agar dia tidak harus menoreh luka pada hati yg seharusnya dia kasihi.
Agar dia menjadi bahu terkuat bagi perempuan hebatnya.

Terima kasih atas pelajaran berharga ini, bahwa saya harus lebih pandai menjaga hati.

Comments